Ramadhan Sebagai Syahrul Maghfirah Umat Muslim
Kepoingue.com - Puasa Ramadhan merupakan dari sekian banyak ibadah wajib yang dilakukan oleh umat Islam seluruh dunia, hal ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada sang maha kuasa. Dengan harapan Ramadhan menjadi bulan pengampunan dosa-dosa yang telah dilakukan oleh ia terdahulu, seperti yang dijamin Allah SWT.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW memberikan petuah hidup
kepada umat Islam seperti berikut :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي
Artinya: "Setiap amalan yang dilakukan anak Adam akan
dilipat gandakan, tindakan yang baik akan dilipatgadakan pahalanya hingga 700
kali lipat. Allah SWT berfirman: Dengan syarat berpuasa yang dilakukan karena
Aku (Allah) maka Aku akan memberinya pahala. Karena mereka meninggalkan
keinginannya demi Aku." (HR. Muslim). Terdapat pula hadis lain, Nabi
Muhammad SAW bersabda sebagai beikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan
mengharap pahala dari Allah maka dosanya pada masa lalu akan diampuni"
(HR. Bukhari)
Sehingga, keisitimewaan ini haruslah digunakan secara
semangat dan lainnya. Terlebih, Allah memberikan kemudahan bagi orang-orang
yang menjalani puasa dibulan Ramadhan serta menjalankan ibadah lainnya. Selain ampunan
terhadap dosa-dosa yang diperbuat, Allah memberikan kelipatan pahala ganda atas
perbuatan baik yang dilakukan oleh orang yang mengerjakannya dibulan Ramadhan.
Sehingga wajar apabila Nabi Muhammad SAW, melabeli Ramadan sebagai
syahrul maghfirah atau bulan pengampunan serta berkah, karena Allah Swt
mengampuni hambanya yang sungguh-sungguh bertaubat kepada-Nya di bulan mulia
ini. Selain itu, bulan Ramadhan juga dilabeli
sebagai Syahru Ar-Rahmah (Bulan Rahmat), rahmat atau kasih sayang Allah Swt
amatlah luas, terlebih di bulan Ramadan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah memberikan kabar gembira
kepada umat Islam seperti yang disampaikan Rasulullah SAW dalam sabdanya,
"Apabila Ramadan tiba, maka pintu-pintu rahmat akan dibuka, lalu
pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun akan dirantai." (HR.
Muslim). Keberkahan dalam bulan puasa adalah sesuatu amal yang berkembang dan
bertambahnya kebaikannya. Selain itu
juga keberkahan di bulan Ramadan beragam, baik berupa rezeki, harta, pekerjaan,
dan lain sebagainya.
Kita bahkan dapat menyaksikan betapa di bulan ini rezeki
yang sedikit ditambahkan, penjualan yang lesu di bulan lain, semakin bertambah
saat Ramadan sehingga menjadi tradisi ekonomi keislaman saat bulan atau
acara-acara tertentu. Keberkahan lainnya dalam segi beridadah kepada sang
pencipta akan lebih rutin dan tidak putus, bahka seseorang dapat membaca dan
mengkhatamkan Al-Qur’an lebih banyak di bulan Ramadhan daripada di bulan
lainnya.
Dalam buku berjudul Fiqhun-Nisa
Shiyam-Zakat-Haji yang disusun oleh Adil Sa'di (2008:133) yang menyebutkan
bahwa kita dapat meraih keutamaan puasa Ramadhan dengan bersungguh-sungguh
selama bulan Ramadhan dengan cara berlomba-lomba memperbanyak amalan berpahala
seperti membaca Alquran atau memperbanyak sholat sunnah. Sedangkan Keutamaan
bulan Ramadhan ini juga dipaparkan dalam buku berjudul Misteri Bulan Ramadhan yang disusun oleh Yusuf Burhanudin (2007:28)
yang memaparkan bahwa secara umum, hikmah dan keutamaan puasa bulan Ramadhan
cukup banyak, salah satunya adalah mendekatkan diri pada Allah SWT.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
sebagai berikut:
ثَلاَثَةٌ
لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ
حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: Tiga orang
yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin
yang adil, dan do’a orang yang dizholimi”. An Nawawi rahimahullah
menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa
untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang
yang berpuasa ketika itu.”An Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunnahkan
bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi
keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan
lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.
Singkatnya, keistimewaan bulan Ramadhan tidak terlepas dari
segi kerohanian saja namun juga mendekatkan berbagai objek sebagai bentuk
keistimewaan. Tentunya hal ini berlaku bagi segenap umat Islam yang mengerjakan
perintah Allah SWT.